Total Tayangan Halaman

14 Januari 2013

Hanya satu kata sebenarnya, Aku merindukanmu :)

Sesulit apapun kehidupan, memang kebahagiaanmu sendiri harus dikorbankan? Kamu itu salah atau benar?



Menurut gua gak gampang mengambil keputusan seekstrem itu sih. Kalo pun gua ada diposisi kayak gitu, mungkin gua akan memilih untuk jadi egois. Ya cuma kemungkinan. Tapi kalo masalahnya begini sih, gua  pasti akan memilih kebahagiaan gua sementara harus dikorbankan. Kebahagiaan apa sih yang dimaksud? Ini semua tentu aja tentang Cinta.

Semua yang berhubungan tentang cinta, gak akan pernah habisnya. Mau dari anak *piyik, sampe kakek-nenek pun pasti ada masalah cinta. Menurut sebagian orang, masalah cinta itu hal sepeele. Apalagi beberapa orang-orang yang mempunyai intelektual tinggi. Masalah cinta itu dianggap gak ada apa-apanya. Gua sih agak setuju, tapi gak sepenuhnya. Cinta itu ada dalam kehidupan manusia. Tanpa cinta, lo gak bisa suka sama mata pelajaran, atau mata kuliah yang lo senengin kan? Kalo gak cinta gimana bisa suka? Cinta itu bukan urusan yang sepele. Ada beberapa orang yang bunuh diri karena cinta. Itu namanya BEGO! Hidup masih panjang woi! Menurut sebagian orang mungkin. Tapi cinta itu meluas kok, bukan hanya sepasang manusia, tetapi mencakup sahabat, keluarga, binatang, alam, ya masih banyak lagi deh. Gua belajar satu hal, kalo cinta dipandang berbeda dari sudut biasanya mungkin akan terlihat lebih indah. Tapi berapa banyak sih orang yang berpikir cinta itu seperti itu? 

Akhir-akhir ini gua menemukan cinta yang baru. Cinta yang bisa dibilang masih sebiji jagung. Gak lama. Cuma 1 mingguan deh. Tapi rasanya seperti bertahun-tahun. Gua berpikir, mungkin ini adalah cinta yang singgah hanya sementara. Tapi entah kenapa bagi gua rasa sakitnya luar biasa. Lo bisa bilang gua lebay, tapi pernah gak lo ngerasain perasaan kayak gini? Kalo belum, gak menutup kemungkinan lo akan merasakan rasa yang sama seperti yang gua alami. Rasa cinta yang gua rasain ini tumbuh. Dari rasa suka, dari rasa rindu, dari rasa peduli, dari rasa bahagia, dan dari rasa sakit. Semakin tumbuh, cinta gua semakin besar terhadap orang ini. Bukan karena fisik yang utama, tapi karena kepribadian yang menarik perhatian gua. Senyaman ini terhadap seorang laki-laki setelah 2 tahun lamanya gak merasakan lagi, bagi gua adalah hal yang luar biasa.

Untuk orang ini, mungkin rasa ingin memiliki dia sepenuhnya tentu aja ada. Tapi gak sebesar sama orang yang terdahulu. Menurut gua rasa memiliki yang ingin gua dapetin itu berbeda. Seperti, rasa ingin memiliki bukan untuk menikmati, tetapi untuk menjaga. Rasanya menggelitik aneh, tapi menyenangkan. Rasa sayang itu muncul dengan sendirinya seiring berjalannya tiap menit gua sama dia. Ada sesuatu hal yang baru, baru dan baru. Rasanya gua gak mau ngelepasin orang ini ke siapapun. Menurut lo gua lebay? Haha, gua gak peduli. Ini perasaan cinta gua.

Orang ini ngajarin gua arti dari kehidupan. Lebih muda dari gua, tapi pemikirannya jauh lebih matang dari gua. Tapi gua sangat menyayangkan, perasaannya belum terlalu peka. Gua gak ingin sok tahu tentang kehidupan dia. Gua gak mau jadi orang yang ingin menggurui dia, karena dia lebih jago tentang kehidupan dibanding gua. Tapi haruskah dia korbankan kebahagiaan dia? Baikkah? Adilkah? 

Gua cuma ingin jadi kekuatan dia disaat dia jatuh, disaat dia butuh. Meski dia gak minta, gua akan selalu ada buat dia. Gua pernah ngeliat satu tweet dari orang yang dicuekin pacarnya. "Jadi yang dicuekin itu gak enak lho!" . Ya benar, itu yang gua alami. Setelah dia mengakhiri hubungan ini, memilih jalan lain, gua gak bisa apa-apa selain harus siap batin dan hati untuk dicuekin abis. Well, gua bukan tipe perempuan yang gampang nyerah. Sekalipun dia ngejatohin gua ke jurang, kalo gua masih hidup, gua akan terus bangkit dan bangkit. Sebelum gua ngerasa ini cukup untuk gua perjuangin, kata menyerah buat gua adalah hal yang tabu. 

Cinta gua untuk orang ini, entahlah. Mungkin terus, mungkin berakhir. Tapi kata menyerah buat gua itu untuk sekarang gak ada. Keras kepala memang, tapi ada hal yang membuat gua kuat untuk menunggu. Karena dia sayang gua. Itu udah cukup buat gua sebagai modal awal untuk menunggu. Menunggu itu gak enak, dan gua benci nunggu. Tapi nunggu itu gak akan pernah jadi membosankan, selama ada kepastian dan sebuah harapan.

Hari ini dia gak memilih gua untuk jadi kekasihnya. Tapi mungkin hari lain dia akan jadi kekasih gua. Kekasih yang seutuhnya ya? Hahaha. Cinta itu rumit. Tapi gak akan pernah jadi rumit kalo kita bisa menyederhanakannya dengan benar. Cinta itu bukan matematika, bukan juga sejarah. Cinta itu awal kehidupan, dan akhir kehidupan. Cinta itu berasal dari Tuhan, dan akan berakhir pada Tuhan. Cinta yang gua miliki saat ini adalah Cinta yang.... gua belom bisa menentukan akhir ceritanya. Mungkin nanti.
Karena bagi gua, Cinta itu luas.





P.S : Bagi kamu yang membaca ceritaku, yakinlah kalo kamu memberikan keyakinan padaku, aku akan menunggumu selama kamu memintanya. Aku akan pergi sendiri, jika kamu sudah lelah memberikan keyakinan itu padaku. Cintamu meluas. Dan akan selalu begitu. Aku ingin kamu jadi yang terakhir, jika itu mungkin. Berikan aku kesempatan untuk menjadi yang pantas untukmu. Dan berjuanglah selalu dalam hidupmu. Masalah itu tidak akan menyulitkanmu, karena Tuhan gak pernah memberikan hal sulit kepada Hamba-Nya jika Hamba-Nya tidak bisa melaluinya. Aku selalu mendukung keputusanmu. :)